Judul Film : Ayat-ayat
Cinta
Sutrada : Hanung Bramantyo
Produser : Dhamoo Punjabi
& Manoj Punjabi
Skenario : Retna Ginatri S.
Noor & Salman Aristo
Pemeran : Fedi Nuril
Rianti Cartwright
Carissa Putri
Zaskia Adya Mecca
Melanie Putri
Music : Melly Goeslow
Anto Hoed
Rossa
Distributor :
MD Pictures
Tanggal rilis : 28
Febuari 2008
Durasi : 120 menit
Lokasi syuting : Kairo
Mesir
Sinopsis
Ini adalah kisah
cinta. Tapi bukan cuma sekedar kisah cinta yang biasa. Ini tentang bagaimana
menghadapi turun-naiknya persoalan hidup dengan cara islam. Fahri bin Abdillah adalah pelajar
Indonesia yang berusaha menggapai gelar masternya di Al-Azhar. Berjibaku dengan panas-debu
Mesir. Berkutat dengan berbagai macam target dan kesederhanaan hidup. Bertahan
dengan menjadi penerjemah buku-buku agama. Semua target dijalani Fahri dengan
penuh antusias kecuali satu: menikah.
Fahri adalah
laki-laki taat yang begitu lurus. Dia tidak mengenal pacaran sebelum menikah.
Dia kurang artikulatif saat berhadapan dengan makhluk bernama perempuan. Hanya
ada sedikit perempuan yang dekat dengannya selama ini. Neneknya, Ibunya dan
saudara perempuannya.
Pindah ke Mesir
membuat hal itu berubah. Tersebutlah Maria Girgis. Tetangga satu flat yang
beragama Kristen Koptik tapi mengagumi Al-Qur’an,
dan mengagumi Fahri. Kekaguman yang berubah menjadi cinta. Sayang, cinta Maria
hanya tercurah dalam diari saja.
Lalu ada Nurul.
Anak seorang kyai terkenal yang juga mengeruk ilmu di Al-Azhar. Sebenarnya
Fahri menaruh hati pada gadis manis ini. Sayang rasa mindernya yang hanya anak
keturunan petani membuatnya tidak pernah menunjukkan rasa apa pun pada Nurul.
Sementara Nurul pun menjadi ragu dan selalu menebak-nebak.
Setelah itu ada
Noura, juga tetangga yang selalu disiksa Ayahnya sendiri. Fahri berempati penuh
dengan Noura dan ingin menolongnya. Sayang hanya empati saja. Tidak lebih.
Namun Noura yang mengharap lebih. Dan nantinya ini menjadi masalah besar ketika
Noura menuduh Fahri memperkosanya.
Terakhir muncullah
Aisha. Si mata indah yang menyihir Fahri. Sejak sebuah kejadian di metro, saat
Fahri membela Islam dari tuduhan kolot dan kaku, Aisha jatuh cinta pada Fahri.
Dan Fahri juga tidak bisa membohongi hatinya.
Karakter
a. a. Fahri bin Abdullah Shiddiq
Mahasiswa yang sedang menyelesaikan studi S2-nya di
Universitas tertua di dunia, Al-Azhar. Seorang pemuda bersahaja yang
memegang teguh prinsip hidup dan kehormatannya. Cerdas dan simpatik hingga
membuat beberapa gadis jatuh hati. Dihadapkan pada kejutan-kejutan menarik atas
pilihan hatinya. Peran Fahri dalam film ini dimainkan oleh Fedi Nuril.
b. Aisha Greimas
Mahasiswi
asing bercadar keturunan Jerman dan Turki, cerdas, cantik dan kaya raya. Latar
belakang keluarganya yang berliku mempertemukan dirinya dengan Fahri. Dalam
film ini, Aisha diperankan oleh Rianti Cartwright.
c. Maria Girgis
Gadis
Kristen Koptik yang jatuh cinta pada Islam. Ia sangat mencintai Fahri, namun
cintanya hanya diungkapkannya lewat diarinya yang selanjutnya membuat dia
menderita karena cinta itu. Tokoh Maria diperan kan oleh Carissa Puteri.
d. Noura Bahadur
Siksa
telah menjadi bagian dalam hidupnya. Janin yang dikandungnya menjadikannya
terobsesi pada Fahri untuk menjadi ayah dari calon bayinya. Zaskia Adya Mecca
memerankan tokoh Noura dalam film ini.
e. Nurul Azkiya binti Ja'far Abdur Razaq
Anak
kyai besar di Jawa Timur. Dengan aura yang menenangkan, kecerdasan dan
kualitasnya menyatukan segala kelebihannya, dia sangat percaya diri untuk
meminang Fahri sebagai suaminya. Peran ini dimainkan oleh Melanie Putria.
Kelebihan dan kekurangan dari
film Ayat-ayat Cinta
Film ini diangkat
dari novel best seller karya Habiburrahman El Shirazy atau biasa disapa Kang
Abik, novelis lulusan Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Novel tersebut
berkisah tentang cinta dan telah banyak menginspirasi banyak remaja muslim.
Bukan sekedar kisah cinta biasa tapi mengenai upaya menghadapi berbagai
problema cinta secara Islami. Dan kita juga dapat mengambil pelajaran tentang
kisah percintaan yang sesuai dengan ketentuan islam yang baik dan benar. Sebuah
karya memang tidak dipungkiri selalu ada kekurangan dan kelebihan.
Kekurangannya
dalam film ini, cerita yang diangkat awalnya membingungkan karena konflik ringan
terjadi begitu cepat di awal masa perkuliahan Fachri di Kairo Mesir, sedangkan sosok seorang Fahri adalah pemuda sholeh
yang pintar, cerdas dan agamanya kuat. Sedangkan kelebihannya yaitu pedoman dalam
ajaran Islam dalam film Ayat-ayat Cinta ini dikedepankan dengan tidak boleh
berpacaran dalam Islam, yang ada hanya ta’aruf dan juga mencontohkan bagaimana seorang
laki-laki membolehkan mempunyai istri lebih dari satu atau berpoligami dengan
syarat harus adil terhadap istri-istrinya
Menurut pendapat
saya film ayat-ayat cinta adalah film yang bagus dan menarik dimana kehidupan
seorang mahasiswa yang kuliah di Universitas
Al-Azhar Kairo, Mesir, sebut saja Fahri. Selain menempuh pendidikan
disana banyak kisah dan tantangan yang dihadapinya. Yang paling menarik menurut
saya, klimaks di akhir film menceritakan bagaimana sebuah kisah cinta segitiga antara
Fachri, Maria, dan Aisha yang dipadukan dengan kehidupan religiusme islam yang
menitik beratkan kepada keindahan harmonisasi kehidupan beragama, sehingga
ikatan cinta Fahri terbagi dalam hangatnya kasih sayang yang adil dalam
berpoligami menikahi Maria setelah menikahi Aisha sebelumnya. Pernikahannya
dengan Maria pun atas desakan Aisyah yang merelakan Fachri berpoligami karena
Aisha mengetahui cintanya Maria kepada Fahri yang sangat mendalam, sehingga
membuat Maria depresi dan sakit setelah mengetahui Fahri menikah dengan Aisha. Maka,
Maria masuk Islam dan menikah dengan Fahri di masa penyembuhan Maria di
pembaringan rumah sakit. Namun, hidup Maria ternyata tidak lama setelah ia
menikah, dalam masa penyembuhannya, Maria menghembuskan nafas terakhirnya di
hadapan sang suami, Fachri dan Aisha. Kesedihan pun tak bisa dibendung dari
mata mereka. Sebuah kisah cinta yang cukup menginspirasi bagi saya dan remaja
lainnya dan semoga dapat mengambil hikmah dari film ini.
No comments:
Post a Comment